By:
Noerma Addin
First Date
“Iya mas iya….” May mengangguk keras meski
orang di seberang sana nggak bisa melihatnya. Senyuman secer nggak bisa
melihatnya. Senyuman secerah pagi hari minggu itu tercetak jelas di wajahnya.
“Okay. Kalau gitu besok aku jemput
jam setengah 8 ya di rumah kamu?" Kata suara di seberang sana.
“Ya. Ya. Okay dueh. Aku
tunggu.”
“ see you…….”
“ See you……” senyum di wajah
Maya tambah sumringah. Hp hitamnya masih dia pegang erat.
Hmmmm,,,, Hari minggu besok
bukan hari biasa buat Maya. Ada sesuatu yang istimewa. Apalagi kalau bukan
first date sama Iwan. Gebetannya yang baru jadian satu hari sebelumnya. Dan
cewek berusia 17 tahun itu bertekad, kencan pertamanya ini akan jadi kencan
pertama yang sukses dan mengesankan.
-----------II---------
Di sekolahnya, Maya nggak bisa
menyembunyikan rasa happynya sama Rara, sahabatnya.
“ May… besok kita jala-jalan
yuk, ku nggak pergi kemana-mana tuch.”ajak Rara waktu makan gado-gado di kantin
sekolah.
“ Nggak ah….” Jawab maya cuek.
Rara melihat sahabatnya dengan heran.
Aneh,biasanya Maya paling nggak nolak kalau diajakin jalan-jalan.
“ kamu mau pergi? Tanya Rara
masih heran.
Maya hanya mengangguk
“ Sama Aries?”
Maya menggeleng
Rara makin penasaran.” Sama
basri?’ tanyanya lagi
Maya tetap menggeleng
“ terus, sama siapa? Tanya Rara
penasaran.
” Ada dueh.” Jawab Maya sok
rahasia
“aaaaaah… norak lu.” Rara sewot
“ Ha. Ha. Ha….”Maya senang deh
kalau sahabatnya yangs atu ini udah ngambek, pipi chubby-nya makin bulat. Tapi
Maya nggak bisa lama-lama nyimpan rahasia dai Rara.
“ Sama mas Iwan…..”
“ haaaaaah,,,,,,,,?????” Rara
hampir keselek gado-gadonya. Untung dia buru-buru minum.
“ Aduuuuuh.. hati-hati donk
makannya”Maya mengelus-elus punggung Rara.
“ Abis kamu bercanda aja”
“ Aku nggak bercanda kok…..”
jawab Maya tenang.
Rara menatap sahabatnya lagi. Maya tetap
aja diem.
“Jadi bener nich, kamu dah
jadian mas Iwan” tanya Rara masih nggak
percaya.
“ Ya iya laaaaahhh, ngapain
juga aku bohong, dosa tau.”
“ehemm….. ehemmm….” Rara
berdehem sebentar ” Kamu mau jalan ma mas Iwan yang kita kenal di warnet depan
sekolah itu kah? Kakak tingkat kita 3tahun yang lalu yang sekarang lagi kuliah
di ITN yang cool banget itu?” tanya Rara nggak percaya.
“ Iya. Bawel banget sih kamu.
Memang siapa lagi yang namanya Iwan dalam hidup aku?”
“ Ya,,, Siapa tahu ada
abang-abang yang kamu taksir namanya Iwan juga.”
“ Eh... Tapi aku bingung nich…
aku mau pake baju apa ya? Aku kan selama
ini tomboy, nggak punya baju, nich.” Maya terlihat cemas.
“ Lha yang lagi kamu pake itu
apa? Karung?????” jawab Rara
“ Bukan gitu…. Aku kan
sekali-kali juga pengen tampil cantik dan girly.”
“ Kamu itu udah cantik
kok.”jawab Rara tulus
“ Bantuin aku ya…. Bantuin aku
nyari baju , dandan, apaan gitu.””pinta Maya
“ He. He. He…. Aku mau bantuin
kok, nemenin kamu kencan ma mas Iwan,,,,,” goda Rara jahil
“
Yeeeeeeeeeeee,,,,,,,,,,,,,,,,,, Rese lu. Itu mah aku bisa sendiri.” Jawab Maya
males.
“ Hmmmmmmmmmmm…………. Yang
penting tu saat first date tuch kamu jadi diri sendiri biar kamu merasa nyaman.
Kalau kamu udah nggak nyaman, bias gagal semuanya.” Terang Rara
“ Iya sich…Tapi aku kan juga
pengen tampil beda.”
“ Ya udah kalau gitu, pulang
sekolah kita ke Mode aja. Mungkin ada baju lucu yang nggak terlalu mahal yang
cocok sama kamu.”
“ Asyiiiiikkk… Asyiiiiikk…
mau.. mau dech,, mau aku….” Maya seneng
“ Tapi kamu harus janji yia…..”
Rara sedikit serius
“ Apa….????.....” Tanya Maya
heran.
“ Traktir aku karena kamu udah
jadian ma mas Iwan hehehehe….” Rara senyum.
“ Dasar…… sahabat matre ya kamu
ini..” Maya bercanda
Akhirnya mereka berdua pergi ke Mode dan
menemukan banyak barang lucu yang cewek banget.
---------II-------
Minggu pagi di rumah Maya…
“ Ehemmm… ehemmmm…. Yang lagi
jatuh cinta, mukanya sumringah amat. Senyum-senyum terus.” Muka Zayyin, kakak
sepupu Maya nongol di pintu kamar Maya pagi itu.
“ Ah,,, apaan sich kak….”
Senyum Maya sekarang ditambah dengan rona malu-malu.
“ Jadi nich First date sama
Iwan?.” Goda Zayyin.
“ Jadi donk kak, nanti malam
dia mau jemput aku jam setengah delapan.”
“ Ciee,,,, Cie,,,,” Godaan Zayyin
bertambah seru. ” Eh… nich kamu mau ngapain?... Mau siap-siap dari sekarang?”
Zayyin heran sambil memperhatikan adik sepupunya.
“ Oh iya kak.. nich aku dah
beli ini nich kak..” Maya memperlihatkan hasil belanjanya. “Ada lulur, hair
spa, sabun mandi wangi melati, minyak aroma terapi….” Maya menerangkan dengan
jelas.
Zayyin hanya bengong melihat adiknya yang
tomboy itu sekarang berubah.
“ Terus nich kak,,, aku beli
rok overal, bagus kan?....” Maya memperlihatkan rok Ungu tua dengan aksen
bunga-bunga kecil.. “ Kaaaakkkk…………?” Maya melihat kakaknya yang memandangnya
dengan bengong.
“ Kok kamu tiba-tiba jadi
centil gini sich,,, jadi penasaran gimana sich temen kakak Iwan itu sampai bisa
mengubah seorang Maya jadi kayak gini….” Senyum Zayyin ngebuat Maya malu-malu.
“ Ah kakak… Aku belinya juga
bareng Rara kok… Dia yang pilih semua barangnya.” Jelas Maya malu-malu. Mukanya
yang manis jadi makin merona.
“ Percaya dech percaya…….”
“ Udah ah.. aku mau mandi dulu
kak.” Maya menyambar handuknya dan membawa Alat-alat perangnya ke kamar mandi.
Ada lulur mandi coklat yang kata Rara harus
dipake waktu badan masih kering. Terus ada satu set facial wash dan sabun mandi
wangi melati, harus dipake untuk bilas lulurnya.
Nggak ketinggalan ada seperangkat produk
perawatan buat rambut. Shampoo dan conditioner dan hair spa. Semuanya harus
dibilas dengan bersih biar rambut jadi wangi, lembut dan mudah diatur.
Kata Rara kalau bisa berendam di air hangat
yang sudah dicampur dengan olive oil sebentar biar otot-otot di badan jadi
lemas dan nggak tegang.
Semua sesuai Guide dari Rara. Tadinya Maya
menolak Ritual itu. Selain ribet juga memakan waktu yang cukup lama. Tapi
karena Maya pengen tampil beda, dan pengen coba rasanya mandi ala cewek ,
akhirnya Maya mau juga deh ngelakuin semuanya. Demi First date yang harus
sukses.
----------II--------
Malam itu, jam sudah
menunjukkan kurang 5 menit ke angka delapan, tapi nggak ada tanda-tanda
kehidupan dari kamar Maya. Iwan yang sudah datang setengah jam yang lalu mulai
gelisah. Dia terus melihat jam yang melingkar di tangan kirinya. Mau nanya ke
orang, tapi kok rumahnya kelihatan kosong ya, mau ngintip-ngintip ke kamar Maya
nggak berani. Nanti dikira maling lagi.
“ Lho Wan,,,, belum berangkat
juga?” Zayyin heran melihat temannya masih duduk manis di ruang tamu.
“ iya Zay… Maya belum selesai
siap-siap katanya.” Jawab Iwan dengan sedikit lega karena paling nggak Zayyin
bisa ngebantu cari tahu kenapa Maya kok belum keluar juga.
” Belu siap? Ngapain aja sih?”
Zayyin melihat jam dan berkerut heran. “ Masak dari pagi sudah siap-siap
sekarang belum rapi juga?” Pikir Zayyin dalam hatinya.
“ Sebentar ya Wan, kulihat dulu
ke kamarnya…”
“ Ya Zay… Makasih..”
-------------II-----------
“ May,,, kamu ngapain? Kok
belum siap juga? Udah kok, kamu dah cantik.” Canda Zayyin sambil mengetuk kamar
Maya.
“ Masuk aja kak….” Suara lemah
Maya bikin Zayyin bingung.
Dia masuk kamar dan kaget
mendapati Maya yang bergelung di tempat tidur dengan bed cover sampai menutupi
kepala.
“ May,,, Iwan dah menunggu di
luar dari tadi.” Zayyin meraba dahi Maya
yang ternyata agak panas. “ Kamu berantem sama Iwan?” kali ini ada gelengan
sebagai jawabannya. “ Trus kenapa? Inikan kencan pertama kamu? Harusnya kan
kamu semangat, udah mandi sampai super bersih lagi.” Zayyin tersenyum menggoda
lagi.
“ Itu dia kak, aku kayaknya
madi kelamaan deh.”
“ Maksud kamu?” Tanya Zayyin
nggak ngerti.
Tapi bukan jawabana yang didapat Zayyin. Maya malah bangun
secepat kilat dari balik bed cover-nya dan lari ke kamar mandi. Lalu suara air
disiram beberapa kali, keluar dari kamar mandi, Maya terlihat makin kemas dan
naik ke tempat tidurnya.
Zayyin terlihat makin cemas.
“ Aku pusing kak, kembung juga,
perutku ma badanku nggak enak rasanya, trus dari tadi buang-buang air terus,
kayaknya aku,,,, masuk angin dueh.” Kata Maya pelan.
Zayyin diam
sebentar, berusaha mencerna kata-kata adiknya. Dan…………” ha,,,,ha,,,ha,,,” Zayyin
tertawa kecil
“ Kok kakak
malah ketawa sich?” tanya Maya sewot.
“ Ha…ha….ha…
sorry.. sorry, kakak Cuma ngrasa lucu adjah, kamu tuh mau kencan pertama adjah
ampe mandi berjam-jam. Pake luluran plus berendam aroma terapi segala lagi,
kamar mandi sampe wangi banget.” Kata Zayyin nyerocos sambil ketawa.
“ Ya, terus
aku malu nich mau ngomong ke kak Iwan.”
“ Oh, ya
udah, sini kakak bantuin ngomong dueh, tapi kamunya nongol dulu, ya.” Jawab
Zayyin meyakinkan.
Setelah Maya
mengangguk, akhirnya dia ngomong juga ke Iwan. “ Mas, kayaknya kita nggak jadi
pergi dech hari ini???” ucap Maya malu-malu
“ Lho kenapa
May????? Iwan terlihat bingung.
“ Bukan,
bukan itu…..” Maya menggeleng kuat.
“ Terus,,,,,
Kamu sakit????” Tebak Iwan.
“ Ehmmmm…
aku….” Maya tertunduk makin dalam.
Dia malu ngaku ke Iwan kalau masuk angin
gara-gara kelamaan mandi.
“ Dia masuk
angin Wan, gara-gara kelamaan mandi. Ya gitu dech kalau cewek mau First date.”
Zayyin menjelaskan dengan geli.
Iwan terlihat
bingung. Dia memandang Maya dan Zayyin bergantian. Berusaha mencerna apa yang
baru saja didengarnya. Terus….. Iwan Cuma tersenyum mengerti.
----------------II--------------
10 menit kemudian,
“ May…………..”
“
Ya?” Sekarang, Iwan dan Maya lagi nonton DVD berdua di sofa ruang tengah.
Lengkap dengan selimut yang menutupi Maya.
“
Thanks yia……”
“ Buat apa???” Maya mengalihkan
pandangannya dari Tvnya itu.
“
Kamu rela mandi, siapin diri lama-lama buat aku. Sampai masuk angin segala.”
Kata Iwan geli.
“
Yeeeeeeeeee…………… Dasar Ge-Er..” Maya sewot walaupun dalam hatinya dia tersenyum
bahagia.
“
Tapi lain kali, kalau kita mau jalan lagi, nggak usah mandi lama-lama ya,,,,”
“
Aah kamu… apaan sich…! Rese..! ha ha ha………”
Ya
akhirnya First Date Maya cukup bikin dia happy…….. masuk dijalani dengan masuk
angin.